Selasa, 29 Maret 2016

Tugas Gramer TBO Kelas A (201431242)

Foto Pertama:

https://drive.google.com/file/d/0B-gA7lIDOyjATm1tb0g5eW1VQjQ/view?usp=sharing

Foto Kedua:

https://drive.google.com/file/d/0B-gA7lIDOyjARmJ6RlhQUy0xRDA/view?usp=sharing

Pengertian DHCP

DHCP

Alamat IP (IP Address; sering disingkat IP) adalah angka 32-bit yang menunjukkan alamat dari sebuah komputer pada jaringan berbasis TCP/IP. Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer penerima. IP Address, selain unique juga harus terstruktur. IP address mengandung network address dan host address. IP address tidak bisa langsung dibuat sebelum network-nya terbentu. IP address juga harus bisa diganti (reconfigure). Karena kapan saja network berubah atau PC pindah (dijual, dicuri, dipinjam, pindah tempat, dsb) dapat di konfigurasi ulang. MAC Address adalah unique, tapi tidak terstruktur.

PENGALAMATAN IP ADDRESS
•        IP Statis, Konfigurasi IP secara Manual-> Permanen, Temporer

•        IP dinamis,  Konfigurasi IP oleh komputer server melalui jaringan komputer






Kebutuhan Konfigurasi IP Secara dinamis, karena beberapa hal :
1.        Jaringan yang berkembang dinamis
2.        Host datang dan Pergi
3.        Perubahan ISP akan berpengaruh pada perubahan IP Public

Kelebihan jika menggunakan IP dinamis:
1.     Tidak perlu setting IP satu persatu ke komputer yang terkoneksi seluruh komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP.
2.     Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan  seperti default gateway dan DNS server.

Selain IP address, ada beberapa konfigurasi tambahan yang harus disertakan sebelum suatu PC berkomunikasi di dalam network, seperti alamat Default Router, subnetting, dan sebagainya. Konfigurasi dapat dilaksanakan secara manual (jika network kecil, dan hanya konfigurasi sederhana). Bagaimana jika network-nya besar. Administrator bisa “teler” mengkonfigurasi semua PC (dll) dalam jaringan yang besar dan kompleks.



PENGERTIAN DHCP

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah Suatu layanan yangmengatur secara otomatis pemberian IP address, Netmask, Gateway dan beberapa parameter yang dibutuhkan kepada komputer yang memintanya untuk dapat terkoneksi dengan jaringan.
Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
DHCP merupakan Standar dari IETF (Internet Engineering Task Force).Dikembangkan tahun 1993, sbg perbaikan dari BOOTP (Bootstrap Protocol)
1. RFC 2131: Dynamic Host Configuration Protocol
- RFC (Requets For comments) adalah aturan-aturan yang telah ditetapkan secara umum untuk mengatur proses apa saja seputar internet.
- RFC 2131 adalah berisi aturan-aturan atau protocol yang digunakan pada proses DHCP
- Pada RFC 2131 ini dijelaskan bagaimana  dan apa yang dilakukan oleh DHCP server dan DHCP client ketika menggunakan protocol ini
2.  RFC 2132: DHCP Options and BOOTP Vendor Extensions



DHP memungkinkan beberapa server jalan di jaringan, dengan catatan range IP setiap server tidak boleh ada yang overlap. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.

DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter konfigurasi lainnya kepada client. Jika suatu host on, dia akan meminta ke DHCP untuk diberikan satu alamat yang masih kosong berikut konfigurasi lainnya yang perlu.Tapi dari mana dia bisa tahu alamat DHCP server. Proses DHCP meliputi beberapa tahap:
-          Identifikasi DHCP server
-          Meminta IP
-          Menerima IP
-          Memutuskan untuk menggunakan IP        

PAKET DHCP

Konfigurasi yang diberikan DHCP server meliputi
-          -Alamat IP
-          -Subnet Mask
-          -Domain Name
-          -Default Gateway (Router)
-          -DNS
-          -WINS information




PERBEDAAN DHCP DAN BOOTP

Ø  BOOTP tidak punya waktu sewa (infinity), sedangkan DHCP punya waktu sewa
Ø  Binding/lease (kumpulan 1 IP dan 1 client)
Ø  Pada DHCP Client menyewa dalam waktu tertentu, Jika waktu habis harus menyewa kembali.
Ø  50% dari waktu sewa harus memperbaharui sewa (renewing). Jika unsuccessfull, maka client akan continue sampai 75% waktu sewa, client berusaha release lagi, jika tidak berhasil berusaha sampai 87.5%, jika tidak berhasil dia akan mulai mencari DHCP Server baru untuk menyewa, jika tidak ditemukan IP dipakai sampai waktu sewa habis.
Ø  Dua timer pada DHCP :
l  Renewing (T1)
l  Rebinding (T2)
Ø  T1 ditentukan terlebih dahulu
Ø  T1 : ½ T2



KELEBIHAN DHCP

Ø  Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
Ø  DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain,sehingga mencegah terjadinya IP conflict.DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
Ø  DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
Ø  DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
Ø  Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.



KEKURANGAN DHCP

Ø  Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung
Ø  Komputer yang memerlukan IP address permanen bisa saja dimatikan dan hal itu membuatnya kehilangan IP address nya dan IP address tersebut bisa digunakan oleh komputer lainnya. Ini bisa berakibat pada masalah kesulitan mencari service yang ada pada jaringan dan juga resiko pada masalah keamanan.
Ø  Jika pemberikan IP address ini harus diberikan dengan mengikuti suatu range tertentu, maka hal ini akan menimbulkan masalah karena kita harus menentukan range-nya pada masing-masing komputer. Ini akan bisa mengakibatkan terjadinya hidden configuration error dan kesulitan dalam mengganti range-nya di kemudian hari.


INSTALASI DHCP SERVER
Proses instalasi DHCP Server pada Linux Debian, terdiri atas beberapa paket aplikasi yang di install yaitu:
-          isc-dhcp-client
-          isc-dhcp-common
-          isc-dhcp-server



KONFIGURASI DHCP SERVER
Sebelum mulai melakukan konfigurasi DHCP Server di Debian, baca ketentuan berikut:
Ø  Ikuti langkah Konfigurasi IP Address dan PC Router
Ø  Anda harus login sebagai user root (super user)
Ø  Pastikan di shell prompt Anda bertanda "#", bukan "$",
Ø  Perhatikan penulisan scriptnya



File konfigurasi utama DHCP server pada etc/dhcp3/dhcpd.conf
option domain-name "test1.com";
option domain-name-servers 192.0.0.1, 194.2.0.50;
option routers 192.0.0.151;
default-lease-time 3600;
subnet 192.0.0.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.0.0.200 192.0.0.254;
}

Penanganan dua atau lebih subnet

Share-network MARKET-NET {
option domain-name "test1.com";
option domain-name-servers 192.0.0.1, 194.2.0.50;
option routers 192.0.0.151;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.224 {
range 192.168.1.3 192.168.1.30;
option routers 192.168.1.2
}
subnet 192.168.1.32 netmask 255.255.255.224 {
range 192.168.1.35 192.168.1.62;
option routers 192.168.1.33
}
}





KONFIGURASI IP ADDRESS STATIS  (DHCPD FOR BOOTP)
host host_name {
hardware ethernet 00:B0:CF:8B:49:37;
fixed-address 192.0.0.19;
}

KONFIGURASI DHCP SERVER
Informasi tentang client yang menyewa IP bisa dilihat pada : dhcpd.leases pada direktori dhcp diinstall


KONFIGURASI MESIN CLIENT
Ø  Redhat pada :
/etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth#
/var/run/dhcpd-eth0 à info tentang IP yang pernah disewa, sebisa mungkin mendapat IP yang sama
Ø  Debian pada /etc/network/interfaces
Ø  /etc/resolv.conf à untuk nama host yang sama
Ø  Konfigurasi DHCP di client :
auto lo eth0
iface lo inet loopback
iface eth0 inet dhcp 


PRAKTIKUM

Pada praktikum kemarin kakak aslab menjelaskan tentang dhcp server dan dhcp server. Berikut ulasannya:


Pertama-tama masuk ke super user-> su -
password : centos6
masuk ke vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0











Ganti BoothProto dengan DHCP, seperti gambar dibawah ini...









Keluar dan save suntingan tadi...




Kemudian ketik service network restart

Minggu, 20 Maret 2016

IP Address

IP Address adalah sebuah alamat pada komputer agar komputer bisa saling terhubung dengan komputer lain, IP Address terdiri dari 4 Blok, setiap Blok di isi oleh angka 0 - 255. Contoh IP Address seperti 192.168.100.1 , 10.57.38.223 , ini adalah IPv4.

            IP Address Memiliki 2 bagian, yaitu Network ID dan Host ID , contoh 192.168.100.1 , secara default Net ID nya adalah 192.168.100 dan Host ID nya adalah 1, agar komputer bisa saling terhubung , IP yang digunakan Net ID nya harus sama, dan Host ID nya harus berbeda. Agar mudah ngerti, Net ID adalah nama jalan dan Host ID adalah nomor Rumah, jadi Jln. Diponegoro No 3 , jika nama jalan dari beberapa orang sama, maka nomor rumah mereka tidak mungkin sama.


                 
                    Tidak ada satu host-pun yang mempunyai ID sama pada jaringan global internet


Kelas IP Address

KELAS A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host Id,kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127.
KELAS C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223
KELAS D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255
KELAS E,  memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini digunakan untuk eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang.

KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191.





Setiap IP address mempunyai 2 bagian :
1. Network
Dalam satu jaringan NetID untuk semua jaringan sama. Biasa disebut NetworkID (NetId)
2. Host
Ini yang biasa disebut IP Address, dalam satu jaringan tidak ada yang nomor IP-nya sama.






KLASIFIKASI JARINGAN



Apa Fungsi IP Address

  1. IP Address digunakan sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan. Fungsi ini diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut. Dalam jaringan komputer pun berlaku hal yang sama yaitu alamat IP Address yang unik tersebut akan digunakan untuk mengenali sebuah komputer atau device pada jaringan.
  2. IP Address digunakan sebagai alamat lokasi jaringan. Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP Address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.


Netmask
-Pada Pengalamatan Logik, selain butuh nomor IP dibutuhkan netmask atau subnetmask.
 Netmask besarnya sama dengan nomor IP yaitu 32 bit. Ada tiga pengelompokan besar subnet mask :
255.0.0.0
255.255.0.0
255.255.255.0.
-Hal tadi biasa di sebut class, dikenal tiga class:
Class A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0
Class B, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.0.0
Class C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0


IP dan Netmask

-Pengalamatan Logik merupakan Gabungan antara IP dan Netmask
-Penulisan biasanya sbb :
lIP                   : 202.95.151.129
lNetmask         : 255.255.255.0
-Perhitungan antara IP dan Netmask akan menghasilkan NetworkID



PRAKTIKUM


Cara mengganti IP Address ada 2, yaitu:

1. Temporary/ sementara

Yang pertama dilakukan adalah masuk ke super user. 
su -
pass: centos6
Setelah itu cek konfigurasi IP Address PC kalian. 
#ifconfig
lihat pada inet addr, pada PC 11 memiliki IP Address 192.168.1.11
IP tersebut akan kita ganti menjadi 211. 



Netmask 255.255.255.0 karena berada pada kelas C.
Cara menggantinya adalah #ifconfig eth0 192.168.1.212 netmask 255.255.255.0

2. Secara Permanen

Sama dengan cara sementara masuk ke super user.
su -
pass: centos6
Setelah itu cek konfigurasi IP Address PC kalian. 
#ifconfig
lihat pada inet addr, pada PC 11 memiliki IP Address 192.168.1.11





Setelah itu masuk ke vi.
# vi / etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0







BootProto ada 2 mode, yaitu: Static untuk setting IP secara manual dan DHCP untuk setting IP secara otomatis.
Gateway merupakan gerbang, biasanya mengikuti server yang ada.
DNS merupakan server utama. Untuk memanggil server menggunakan DNS.

Ganti BootProto menjadi Static lalu ganti IPADDR nya sesuai IP yang kita inginkan. Atur gateway dalam satu jaringan. SAVE dan QUIT.



Nge-PING PC lain










Ping PC lain untuk mengecek adakah koneksi antara PC yang satu dengan lainnya. Dengan cara #ping kemudian ketik IP Adrress PC lain. Nantinya akan keluar seperti gambar di atas. Untuk mengakhiri pengecekan koneksi ketik CTRL+C. 






















Senin, 14 Maret 2016

Pengertian TCP/IP,FTP dan SFTP

Pengertian TCP/IP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem informasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga Unix) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Requests For Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :
·         IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
·          TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
·         Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.



Pengertian FTP
File Transfer Protocol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang menggunakan TCP koneksi bukan UDP. Dua hal yang penting dalam FTP adalah FTP Server dan FTP Client.
 FTP server adalah suatu server yang menjalankan software yang berfungsi untuk memberikan layanan tukar menukar file dimana server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat permintaan (request) dari FTP client.
FTP client adalah computer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file. Setelah terhubung dengan FTP server, maka client dapat men-download, meng-upload, merename, men-delete, dll sesuai dengan permission yang diberikan oleh FTP server.
Tujuan dari FTP server adalah sebagai berikut :
• Untuk tujuan sharing data
• Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer
• Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi user
• Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efisien

·         SFTP (Secure File Transfer Protocol) adalah proses transfer file menggunakan protokol SSH. Pada sistem operasi windows sangat banyak sekali software yang bisa digunakan untuk proses SFTP, yang paling populer adalah WinSCP dan CoreFTP.